Serangan siber adalah tindakan peretasan atau eksploitasi sistem komputer untuk mencuri, merusak, atau mengganggu informasi dan data pribadi. Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet, kejahatan siber juga berkembang pesat, mengancam individu, perusahaan, bahkan pemerintahan.
Baca juga: Keamanan Digital: Cara Melindungi Data Pribadi Online
Phishing adalah metode di mana penyerang menyamar sebagai pihak terpercaya untuk mencuri informasi sensitif, seperti kata sandi dan data kartu kredit.
Banyak pengguna menerima email palsu yang terlihat berasal dari bank atau layanan online. Email ini biasanya berisi link berbahaya yang mengarah ke situs palsu yang menyerupai situs resmi.
Penyerang dapat menyamar sebagai teman atau rekan kerja dan mengirimkan pesan yang berisi link jebakan.
Malware (malicious software) adalah program berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem komputer atau mencuri data pengguna.
Jenis malware ini mengenkripsi file korban dan meminta tebusan agar data dapat dikembalikan. Salah satu serangan ransomware terbesar adalah WannaCry yang menyerang jutaan komputer di seluruh dunia pada tahun 2017.
Malware ini menginfeksi perangkat dan mencatat aktivitas pengguna, termasuk penekanan tombol (keylogging) untuk mencuri informasi login.
Serangan DDoS dilakukan dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas palsu hingga sistem menjadi tidak dapat diakses.
Banyak perusahaan besar mengalami serangan DDoS yang menyebabkan situs mereka tidak dapat diakses selama berjam-jam, menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang buruk.
Pastikan setiap akun memiliki kata sandi yang berbeda dan sulit ditebak. Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Untuk meningkatkan keamanan, gunakan manajer kata sandi agar tidak perlu mengingat banyak kata sandi yang kompleks.
Jangan pernah mengklik link atau lampiran dari email yang tidak dikenal. Pastikan domain pengirim benar-benar valid. Hindari membagikan informasi pribadi secara sembarangan, karena penyerang bisa menggunakan teknik social engineering untuk mencuri data.
Banyak serangan memanfaatkan celah keamanan dalam perangkat lunak yang sudah usang. Pastikan sistem operasi dan aplikasi selalu diperbarui. Aktifkan pembaruan otomatis untuk perangkat lunak penting agar tidak lupa melakukan update.
Lapisan keamanan tambahan ini membuat akun lebih sulit diretas, bahkan jika kata sandi Anda bocor. Gunakan aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator, karena lebih aman dibandingkan verifikasi melalui SMS.
VPN mengenkripsi lalu lintas internet Anda, sehingga lebih sulit bagi peretas untuk memantau atau mencuri data Anda. Pilih VPN terpercaya yang tidak menyimpan log aktivitas pengguna untuk keamanan maksimal.
Pastikan perangkat Anda memiliki antivirus yang diperbarui secara berkala untuk mendeteksi ancaman terbaru. Gunakan firewall untuk memblokir akses tidak sah ke sistem Anda.
Wi-Fi publik sering kali menjadi target serangan peretas. Jika harus menggunakan Wi-Fi umum, gunakan VPN untuk mengenkripsi lalu lintas internet Anda dan hindari mengakses akun sensitif.
Sebelum mengunduh aplikasi atau ekstensi browser, periksa izin yang diminta dan sumber aplikasi untuk menghindari perangkat lunak berbahaya.
Seiring meningkatnya ancaman digital, teknologi keamanan siber terus berkembang. Tren terbaru mencakup:
Serangan siber adalah ancaman yang terus berkembang, tetapi dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dari kejahatan digital. Selalu waspada, perbarui sistem keamanan, dan jangan mudah tertipu oleh trik peretas.
π Jangan lewatkan artikel menarik lainnya di ExploreWithUncle!
CSO Online – The Latest Cyber Threats
π https://www.csoonline.com/category/cyber-attacks
Kaspersky – Cybersecurity Trends 2024
π https://www.kaspersky.com/cybersecurity-trends
IBM – Cyber Threat Intelligence
π https://www.ibm.com/security/threat-intelligence