Zero Trust Security adalah strategi keamanan yang mengasumsikan bahwa tidak ada perangkat, pengguna, atau jaringan yang dapat dipercaya secara otomatis, bahkan jika berada di dalam perimeter organisasi. Prinsip utama dari Zero Trust adalah “Jangan Percaya, Selalu Verifikasi.”
Zero Trust menggunakan pendekatan autentikasi berlapis, memanfaatkan analisis perilaku, dan menerapkan enkripsi data di seluruh lingkungan digital. Dengan metode ini, organisasi dapat mengurangi risiko serangan insider, akses tidak sah, dan pencurian data.
Baca juga: Keamanan Digital: Cara Melindungi Data Pribadi Online
Zero Trust mengharuskan semua pengguna dan perangkat diidentifikasi dan diautentikasi sebelum mendapatkan akses ke jaringan.
Perusahaan seperti Bank Mandiri dan BCA telah menerapkan MFA dalam layanan perbankan digital mereka untuk memastikan hanya pengguna yang sah yang bisa mengakses akun mereka. Dengan kombinasi OTP via SMS, autentikasi biometrik, dan verifikasi email, mereka mampu mengurangi risiko pencurian akun nasabah.
Zero Trust membatasi akses pengguna hanya pada data dan sistem yang benar-benar mereka perlukan untuk bekerja.
Di perusahaan seperti Tokopedia dan Gojek, akses ke data pelanggan hanya diberikan kepada tim yang benar-benar memerlukannya, seperti tim layanan pelanggan dan analis data, sementara tim lain tidak memiliki akses. Ini mengurangi risiko penyalahgunaan data oleh karyawan internal.
Dengan membagi jaringan ke dalam beberapa segmen, Zero Trust memastikan bahwa jika terjadi pelanggaran, dampaknya dapat diminimalkan.
Rumah sakit seperti RS Siloam menerapkan segmentasi jaringan untuk memastikan data pasien hanya dapat diakses oleh dokter dan tenaga medis terkait, sementara karyawan administrasi hanya memiliki akses ke informasi administratif.
Jika terjadi pelanggaran keamanan di salah satu segmen, bagian lain dari sistem tetap aman dan tidak terdampak.
Zero Trust mengandalkan AI dan Machine Learning untuk memantau aktivitas pengguna secara terus-menerus dan mendeteksi anomali.
Bank Indonesia menggunakan AI untuk mendeteksi transaksi mencurigakan, seperti transfer dana dalam jumlah besar ke rekening yang tidak biasa. Dengan algoritma pembelajaran mesin, sistem dapat memperingatkan tim keamanan untuk mengambil tindakan sebelum terjadi pencucian uang atau penipuan finansial.
✅ Perlindungan Maksimal dari Ancaman Siber – Memastikan bahwa tidak ada celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker.
✅ Meningkatkan Kepatuhan terhadap Regulasi Data – Zero Trust membantu organisasi mematuhi regulasi seperti GDPR dan ISO 27001.
✅ Mengurangi Risiko Serangan Insider – Akses yang dibatasi memastikan bahwa karyawan tidak dapat mengakses data sensitif yang tidak mereka perlukan.
✅ Memastikan Keamanan dalam Model Kerja Hybrid – Cocok untuk perusahaan yang menerapkan sistem kerja jarak jauh dengan akses berbasis VPN dan autentikasi ganda.
Zero Trust Security adalah strategi keamanan siber modern yang memberikan perlindungan lebih baik terhadap ancaman digital. Dengan pendekatan “Jangan Percaya, Selalu Verifikasi”, bisnis dan individu dapat meningkatkan keamanan data mereka. Penerapan prinsip ini di berbagai sektor telah terbukti mengurangi risiko pencurian data, mencegah serangan siber, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan digital.
🚀 Jangan lewatkan artikel menarik lainnya di ExploreWithUncle!
www.ibm.com
www.paloaltonetworks.com
www.microsoft.com
www.csoonline.com
www.kaspersky.com